Menuju Kurikulum Merdeka, MAN 1 Medan Adakan Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka
Medan, Jurnalistik Syams-Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah dengan Layanan Unggulan SKS di MAN 1 Medan sekaligus Peresmian Kantin Digital MAN 1 Medan “M1 Food” . Jumat (9/6)
Bimbingan Teknis ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan seluruh elemen madrasah menuju kurikulum merdeka yang akan diimplementasikan pada tahun ajaran 2023/2024 mendatang di MAN 1 Medan. Acara yang diselenggarakan pada Jumat, 9 Juni 2023 hingga Sabtu, 10 Juni 2023 ini dihadiri oleh Kepala MAN 1 Medan Ayahanda Reza Faisal, S.Pd., M.Pmat., Kepala Tata Usaha MAN 1 Medan Ayahanda Ikhwanul Hakim Dasopang, S.Pd., jajaran WKM, serta seluruh tenaga pendidik dan kependidikan.
Pada Jumat, 9 Juni 2023, acara berlangsung di ruang guru MAN 1 Medan. Acara dimulai pada pukul 08.00 – 17.00 WIB yang diawali dengan pembukaan MC dan pembacaan ayat suci Al-Quran. Kepala MAN 1 Medan membuka secara langsung pelatihan Bimbingan Teknis ini.
Dalam sambutannya, Kepala MAN 1 Medan Ayahanda Reza Faisal, S.Pd., M.Pmat. menyampaikan bahwa seluruh warga madrasah siap berkomitmen untuk mengembangkan layanan di madrasah melalui layanan SKS. Salah satu bentuk pengembangan layanan bagi siswa/i ialah melalui ekstrakurikuler yang kini sudah dikembangkan dan siap ditugaskan bila diadakan penilaian proyek terhadap madrasah. Lebih lanjut, beliau menuturkan perubahan-perubahan yang akan terjadi terkait kurikulum madrasah mendatang.
“Untuk recruitment, bahwasanya dengan kurikulum merdeka maka MAN 1 Medan meniadakan penjurusan pada semester ini. Kami berharap dengan berbagai program Kemenag, kami dapat turut serta mengembangkan madrasah sesuai harapan nasional dan masyarakat,” ujar Kepala MAN 1 Medan Ayahanda Reza Faisal, S.Pd., M.Pmat.
Materi pelatihan pertama mengusung judul, yakni “Guru Hebat; Guru Super Smart Society di Era Revolusi Sosial 5.0 yang Inspiratif; Ubah Sikapmu, Raih Suksesmu”. Materi pembuka ini disampaikan oleh Bapak Imam Kosnadin, S.Pd., M.Pd. .
“Profesi guru adalah pekerjaan yang suci, maka tidaklah mengotori profesi itu dengan hal-hal kerendahan. Profesi guru adalah eksistensi diri, maka jadilah guru yang eksis dengan cara bergerak dan penuh dengan kreativitas. Di era Super Smart Society di Era Revolusi Sosial 5.0., orang yang bertahan adalah orang yang memiliki kreativitas dan yang selalu berinovasi. Kita tidak bisa stagnan sementara orang lain terus bergerak melakukan aktivitas, maka kita akan ditelan oleh perubahan. Profesi guru adalah ibadah dan menyusun perangkat pembelajaran adalah rangkaian dari ibadah, “ tuturnya dalam penyampaian materi.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat merealisasikan sebuah pola pikir bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang mana adanya kemerdekaan dalam memberikan pelayanan sehingga peserta didik dapat memilih materi pelajaran sesuai minat dan bakat. Fasilitas terhadap tenaga pendidik dan kependidikan harus dilakukan dengan memberikan pelatihan yang bertujuan dapat membuat bahan ajar yang berbasis audio dan video.
“Di era kurikulum merdeka itu, harus didukung oleh salah satu pendekatan pembelajaran hutagogi, di mana anak bebas belajar apa, kapan pun, dan di mana pun. Berarti di sini harus tersedia jaringan internet atau Local Area Network. Sehingga nanti bahan-bahan ajar sudah disimpan di server sekolah dan anak bebas untuk mengunduh atau mempelajari materi yang sudah dipersiapkan gurunya,” ujarnya.
Perubahan-perubahan yang akan terjadi tentu menimbulkan dampak yang cukup besar di masa mendatang. Para guru akan mulai menyiapkan bahan ajar berbentuk audio dan video dengan basis internet dan peserta didik pula akan belajar di kelas-kelas yang diminati sehingga terjadi mobilitas layaknya dunia perkuliahan. Oleh karena itu, Implementasi Kurikulum Merdeka pun harus disosialisasikan kepada para orang tua dari peserta didik agar dapat menerima perubahan yang masif ini.
“Terhadap kurikulum merdeka, saya berharap pihak madrasah baik kepala madrasah, guru, pegawai, karyawan, anak-anak semuanya bersiap menghadapi kurikulum merdeka. Perubahan akan tetap menang, baik kita ikut atau tidak. Lebih baik jika kita menjadi pemenang dengan mengikuti perubahan,” tambahnya.
Materi “Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah (sesuai KMA 347 tahun 2022” berikutnya disajikan oleh narasumber lanjutan, yakni Bapak Rahmad Jamil, S.Ag, M.Pd. Menurut hasil evaluasi kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013 dianggap kurang fleksibel, kurang memberikan keluwesan dan keluangan pada guru serta siswa/i untuk berkreasi, Siswa/i pula dirasa dipaksakan untuk menguasai hal yang tidak sesuai dengan kemauannya. Pengembangan metodologi juga masih bersifat terlalu kaku dengan tuntutan penyampaian materi pada siswa sesuai urutan yang ada sehingga tidak berfokus pada materi yang esensial Dengan landasan tersebut, diusung Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang bagi guru untuk berkreasi sehingga pembelajaran berlangsung dengan fleksibel. Kurikulum ini pun diimplementasikan pada beberapa tempat sebagai praktik untuk dievaluasi kembali yang kemudian diterapkan secara nasional pada tahun 2024.
“Harus diberikan pemahaman yang kompleks terhadap Kurikulum Merdeka ini terutama kepada guru sebagai fasilitator. Tinggal bagaimana guru menyampaikan kepada siswa dan orang tua. Karena kurikulum tidak hanya mengubah kurikulumnya, tetapi juga cara pandangnya,” ujarnya.
Kepala Subdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Kemenag RI Bapak Dr. Suwardi, M.Pd. turut hadir dalam acara ini pada Sabtu, 10 Juni 2023. Pihaknya menetapkan MAN 1 Medan sebagai madrasah unggulan nasional yang diharapkan dapat menerapkan Kurikulum Merdeka ini dengan tujuan adanya pengarahan bagi siswa/i untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakatnya.
Beliau berpesan bahwa para tenaga pendidik dan kependidikan seyogyanya dapat diberikan ruang agar orientasinya tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga dapat berinovasi dengan bentuk variatif. Para tenaga pendidik dan kependidikan diharuskan memiliki rencana pembelajaran yang sederhana, mudah diterapkan, dan matang untuk melihat tingkat pemahaman siswa/i dan dapat menjadi bahan evaluasi lanjutan. Hal tersebut juga bertujuan memudahkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di madrasah.
Kurikulum Merdeka pun identik dengan penguatan karakter Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Rahmatan lil ‘Alamin. Madrasah yang merupakan lembaga pendidikan umum berlandaskan agama Islam dapat menerapkan hal tersebut untuk menanamkan Pancasila dalam sanubari anak dan moderasi beragama.
Kepala Subdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Kemenag RI Bapak Dr. Suwardi, M.Pd. turut meresmikan peluncuran aplikasi kantin digital MAN 1 Medan “M1 Food” yang diprakarsai oleh sejumlah siswa/i Karya Ilmiah Remaja. Beliau berharap bahwa nantinya aplikasi ini dapat memudahkan seluruh warga madrasah untuk membeli produk makanan dan minuman dengan waktu yang efisien.
Reporter: Siti Farrah Aini dan Muhassanah Nasution
Penyunting: Siti Farrah Aini